Profesi bidan merupakan pekerjaan nan mulia. Selain membantu proses
persalinan, bidan juga berperan penting demi menyelamatkan nyawa sang
ibu dan si cabang bayi.
Namun menjadi bidan tak semudah membalikkan telapak tangan. Tahap
demi tahap yang sulit harus dilalui. Dimulai dari sekolah atau
pendidikannya hingga akhirnya lulus ujian praktik dan membuka praktik
seperti bidan.
Saya ingin menjadi bidan awalnya,Semuanya itu berasal dari keinginan sendiri, bukan karena orangtua. Dengan begitu, apa yang aku lakuin bisa maksimal, tanpa adanya paksaan. Saat itu, saya sedang di rumah sakit, lalu saya melihat proses orang melahirkan. Saat itu, saya pas banget di ruang persalinan . Dan saya lihat, oh seperti ini ya proses melahirkan dan saya melihat bagaimana bidan berusaha keras menangani proses persalinan tersebut. Nah dari situ saya mulai menyukai, ingin menjadi bidan.
Ketika itu, saya sempat bingung, apakah nanti akan lanjut fokus
di akademi kebidanan atau keseniaan. Tapi kemungkinan saya memilih kebidanan. Jadi, saya mulai usia 16 tahun, nanti saya masuk SMK Kebidanan yang saat ini saya sudah tertarik untuk menjadi bidan.
Saat tanya orang tua saya, mereka mendukung. Katanya, terserah jika itu
memang keinginan saya. Yasudah, akhirnya saya memilih akademi kebidanan.
Dan, saya berpikir, dengan menjadi bidan nanti, saya bisa lebih
berkembang dan bisa membuka praktik secara mandiri.
Komentar
Posting Komentar